Time

|

Ternyata Dampak SMS Sangat Berbahaya..

Jadi teringat lagu yang dipopulerkan Ria Amellia dan sering di putar orang, liriknya kira-kira begini:
Bang sms siapa ini bang..Bang pesannya pake sayang sayang..
Bang nampaknya dari pacar abang...Bang hati ini mulai tak senang..
Bang tolong jawab tanyaku abang..Bang nanti hape ini ku buang..
Bang ayo dong jujur saja abang..Bang kalo masih sayang..
Kalau bersilat lidah memang abang rajanya
Tlah nyata abang salah masih saja berkilah
Orang salah kirimlah..Orang iseng iseng-iseng lah..
Orang salah kirimlah..Orang iseng iseng-isenglah
Mulai dari sekarang hape aku yang pegang
Mengapa dampak SMS sangat berbahaya?Thinking smile

Ya salah satunya seperti di lirik lagu di atas, laki-laki itu harus kehilangan HP dan tidak boleh lagi menggunakan HP (..Mulai dari sekarang hape aku yang pegang..).Open-mouthed smile

Begitu juga seperti yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. Gara-gara SMS, seorang Presiden menjadi “emosi” karena isinya katanya “fitnah..!!”. Malahan pakai acara jumpa pers untuk klarifikasi mengenai SMS gelap yang mengaku dari bendahara umum partainya.

Seharusnya, kalau itu dari SMS gelap..ya harus ditanggapi dengan biasa saja Pak, kalau perlu bilang saja “Au ah..Gelap…!” Hot smile

Mengapa harus meresponnya begitu berlebih sih Pak.., kalo memang itu tidak benar, biarkan sajalah dan dak perlu diurusi, kan masih banyak persoalan lain yang memang sangat membutuhkan perhatian dan pemikiran dari seorang Presiden.

Kalo pun isi SMS itu menggangu atau mengakibatkan ketidak-nyamanan kelompok atau partai tertentu, janganlah sampai sosok seorang Presiden yang “notabene” dimiliki oleh semua rakyat, semua golongan, harus menanggapi langsung hal tersebut. Bapak ‘kan punya “Jubir Banyak” (juru bicara banyak), jadi biarkan saja juru-juru itu yang bicara banyak, lagi pula mereka di gaji untuk itu kan Pak..?? Confused smile

Memang ada benarnya kalo Bapak memilih menggunakan cara komunikasi agar rakyat Bapak tau bahwa itu tidak benar. Bapak kan tau kalo Jabatan seorang Presiden itu jabatan “Politis”. Jadi apapun perbuatan, statemen, ataupun kebijakan Bapak pasti juga berbau Politis dong..

Jadi, tindakan Bapak yang menanggapi dengan berlebihan tersebut justru akan menimbulkan efek politik yang sangat berlebihan juga tentunya. “jangan-jangan…”, “jangan-jangan”, “jangan-jangan tidak benar”, “jangan-jangan benar”Thinking smile.

Mungkin sekedar saran dari saya “rakyat Bapak”, ketika kepentingan pribadi atau golongan Bapak sedikit terusik, mohon pikirkan dan berbuatlah secara bijak, karena, Bapak adalah seorang Presiden dan merupakan milik Rakyat Indonesia.(jf)Angel

Artikel lainnya di blog ini, silakan dibaca :

0 komentar:

Posting Komentar