Time

|

Franky Sahilatua, Legenda Musisi Indonesia

Indonesia saat ini sedang merasakan kehilangan, seorang musisi yang memiliki sosok sangat sederhana dan memiliki karakter suara yang sangat khas. Franky Hubert Sahilatua telah berpulang kepada sang pencipta.

Bagiku Franky Sahilatua merupakan seorang sosok figur yang memberikan inspirasi dalam menikmati kehidupan melalui kesederhanaan dan memikirkan orang lain yang dituangkan dalam hampir disetiap alunan suara maupun melodinya. Dia tidak perduli yang terjadi kepadanya akibat ketidaknyamanan penguasa terhadap lirik-lirik “kritis” yang dibuatnya.

Semenjak Saya masih di bangku sekolah dasar dulu, karya-karyanya sangat akrab ditelingaku, hingga saat ini pun, karya-karya beliau yang dulu nyaris kuhapal seluruh bait-bait syair maupun untaian nada-nadanya masih sering membuat hatiku bergetar.
Rembulan di malam hari
lelaki diam seribu kata
hanya memandang
hatinya luka hatinya luka
hatinya luka

Udara terasa berat
karena asmara sesakkan dada
ketika cinta terbentur dinding
terbentur dinding

Bukalah hatiku hatimu yang selalu membeku
agar ku lihat lagi rembulan di wajahmu
jangan sembunyikan hatimu padaku

Lelaki dan rembulan
bersatu di malam
angin sepoi-sepoi

Memang sekarang Beliau tidak dapat memberikan karya-karyanya lagi, tapi kami bangga memiliki sosok musisi legenda yang pernah menghiasi belantika musik di Republik Indonesia tercinta ini.

Di usianya yang ke-57 Tahun, pada hari rabu 20 April, pukul 15.15 wib, di RS Medika Permata Hijau – Jakarta Barat, Beliau harus kembali kepada Bapa di Sorga.

“Selamat Jalan Franky Hubert Sahilatua” Kami penggemarmu di seluruh Bumi ini turut mendoakan agar Tuhan memberikan tempat yang terbaik disisiNYA. Amin. (jf)

Artikel lainnya di blog ini, silakan dibaca :

0 komentar:

Posting Komentar